mobilinanews.com (Jakarta)
– Pada momen peluncuran Hyundai Santa Fe Sport dan Hyundai Grand i10X hari Rabu
(10/6), mobilinanews mendapat kesempatan istimewa, yaitu bisa bertemu Bintarto
Agung selaku President Director dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
IDDC merupakan salah satu lembaga training defensive driving paling terkemuka di
Indonesia dengan sertifikasi internasional, berdiri sejak tahun 1997 dan
berkantor di Plaza Tanjung Mas Raya Estate Blok B1 no. 19, Jakarta Selatan. Para
pihak pengguna jasanya pun berkelas dan di level manca negara, seperti di
Thailand, Vietnam dan Australia. Serta datang dari berbagai kalangan, mulai
dari Shell, Petronas hingga pasukan keamanan dari Republik Indonesia yang akan bertugas
ke luar negeri.
Berikut hasil petikan wawancara mobilinanews dengan insinyur
lulusan Universitas Indonesia ini.
mobilinanews (m): Apa kabar, pak Bintarto?
Bintarto (B): Kabar baik.
m: Pak, kenapa gaung IDDC agak jarang terekspos media akhir-akhir ini?
B: Masak sih? Padahal kegiatan kita tetap banyak lho, cuma mungkin
jarang terekspos media.
m: Sebagai salah satu pemain lama di bidang pelatihan defensive driving yang semakin berkembang di Indonesia saat ini?
B: Bagus sih, saya sempat dengar ada pemain baru seperti RDC
di Depok, dan juga pereli Rifat Sungkat juga sudah mendirikan pusat pelatihan defensive driving. Bahkan salah satu
instruktur utama di tempat Rifat dulu lama ikut dengan saya.
m: Bagaimana dengan prospek pelatihan defensive driving di Indonesia, termasuk potongan kue bisnisnya?
B: Saya rasa dengan semakin banyaknya pemain bukan berarti
saingan semakin banyak. Ini justru tanda bahwa sebagai bisnis, hal ini berjalan
baik dan kansnya untuk tumbuh semakin besar. Mengenai potongan kue, masih
sangat luas malah potensi-potensi yang belum tergarap dengan baik.
m: Sebagai salah satu pakar di bidang pelatihan defensive driving di Indonesia, apa tips yang bisa Anda berikan dalam hal perkembangan pelatihan defensive driving di Indonesia?
B: Saya pikir yang penting bersaing secara sehat saja, tidak perlu saling menjelekkan satu sama lain. Yang penting fokus pada pengembangan kelebihan yang bisa diberikan.