mobilinanews (Jakarta) - Industri otomotif Thailand sejak tahun 2012 lalu sudah menerapkan standar Euro 4. Begitu juga dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam dan Philipina.
Produsen otomotif Jepang lebih percaya kepada Thailand untuk berinvestasi besar-besaran mengembangkan teknologi kendaraan dengan standar Euro 4. Begitu juga dengan pihak pemerintah Thailand yang ikut mendukung wacana tersebut dengan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan prinsipal, sehingga wacana tersebut berjalan dengan mulus.
"Pemerintah Thailand itu sampai mengalokasikan dana APBN setara 700 triliun rupiah untuk pegembangan kendaraan standar Euro 4," terang Ahmad Syafrudin dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) kepada mobilinanews di Jakarta, Rabu (13/7).
"Saya pernah bertanya kepada pejabat Thailand terkait hal ini. Kenapa Thailand berani mengorbankan dana APBN sampai segitu besar. Jawabannya sederhana, karena mereka melihat hal ini sebagai sebuah perang dan mereka ingin memenangkan perang tersebut," jelasnya.
Selain itu, pemerintah Thailand juga langsung meng-upgrade jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) menyesuaikan kebutuhan mesin-mesin kendaraan standar Euro 4 lewat Thailand Petroleum.
Dan menurut Ahmad, Thailand yakin kebijakan pemerintahan mereka ini akan berdampak positif dalam 15 tahun ke depan. "Ini yang tidak direken oleh Indonesia." (Zie)