mobilinanews (Austin – Amerika) – Tidak ada yang menyangka, bahwa dominasi Lewis Hamilton atas bantuan tim lain. Memang, diakui keperkasaan mesin Mercedes, strategi brilian tim dan kelihaian Hamilton di sirkuit Austin, tuan rumah seri XVIII Formula 1 Amerika. Tapi, banyak dukungan eksternal supaya driver Inggris itu finish di depan Nico Rosberg.
Selama total 56 putaran di sirkuit sepanjang 5.515 meter itu, Hamilton memang kayak balapan sendiri. Ia seperti dilepas oleh rival-rivalnya, sementara mereka mengganjal Rosberg. Yang pertama membantu kemenangan Hamilton adalah tim Red Bull. Strategi memasang ban supersoft di RB12 geberan Daniel Ricciardo sejak start sudah membantu Hamilton.
“Itu adalah pilihan sempurna. Berada di belakang dua Mercedes sejak start, pasti sulit melewati mereka jika tanpa terobosan nekad. Tim memberiku ban Supersoft yang membuatku bisa melewati Nico di tikungan kedua. Dan aku percaya, ini strategi terbaik,” ungkap Ricciardo.
Tapi, bantuan Ricciardo pada Hamilton seperti terbaca oleh FIA, yang mungkin mau juara dunia baru lahir di Formula 1. Mungkin, lho ya! Buktinya, karena sebuah kejadian di lintasan, pimpinan lomba mengeluarkan safety car virtual di lap ke-31. Waktunya, persis saat Ricciardo lagi berusaha melewati Rosberg yang sedang masuk pit untuk ganti ban keduanya.
Akibatnya, Ricciardo harus merngendurkan tekanan pedal gasnya. Pada akhirnya, Ricciardo gagal melewati Rosberg yang berhasil keluar dari pit 2,5 detik di depan Ricciardo. “Padahal, berkat strategi tim, aku sudah dua kali berhasil melewatinya setiap Nico masuk pit. Dan di lap itu, aku sudah siap mendekati Lewis,” kesal Ricciardo yang terpaksa merelakan podium kedua pada Rosberg akibat safety car virtual itu.
Penolong kedua Hamilton sebenarnya akan datang dari rival Mercedes lainnya. Yoi, dari Ferrari yang mempersiapkan Kimi Raikonen dengan matang untuk naik podium. Kecepatan Si Manusia Es itu sebenarnya memang bisa mendekati Rosberg, bahkan mungkin melewatinya.
Kisahnya, di lap ke-38, Raikonen masuk pit untuk ganti ban. Semua berjalan lancar. Pembalap Finlandia ini pun cepat keluar dari pit. Tapi, seketika Steward menghentikan laju mobilnya. Karena melihat kejadian di pit tim Kuda Jingkrak. Juri menilai Raikonen keluar pit sebelum roda belakang mobilnya terpasang sempurna. Karena ada video memperlihatkan alat pengunci roda masih nyangkut saat Raikonen mulai jalan.
Raikonen pun kembali masuk pit untuk mengulang prosedur pengencangan mur rodanya. Tapi, waktu dua kali masuk pit sudah merugikannya. Pada akhirnya pembalap kelahiran 17 Oktober 1979 itu pun ngambek dan tidak meneruskan lomba.
“Aku punya potensi naik podium. Tapi, aku terpaksa memberi podium pada pembalap Mercedes dan Red Bull. Aku minta ini diselidiki. Karena aku keluar setelah lampu hijau tanda boleh jalan menyala,” protes juara dunia F1 2007 itu.
Toh FIA tidak mendengarkan. Malah mereka mendenda Ferrari karena dianggap melepas Raikonen dalam kondisi belum sempurna ke trek, dan bisa membahayakan pembalap lain.
Ricciardo dan Raikonen memang gagal mengurangi poin Rosberg, tapi minimal sudah menghambat laju Rosberg untuk finish terdepan dan menjauhi poin di klasemen. Sehingga, Hamilton terlihat mendominasi F1 Amerika. Buat kita, minimal sisa 3 seri lagi akan tetap menarik untuk ditonton. Kaerna Rosberg yang kini memimpin klasemen dengan 331 poin, hanya unggul 26 angka dari Hamilton. (Aries Susanto)