mobilinanews (Phillip Island) – Pengalaman adalah guru paling tepat buat Valentino Rossi. Prinsip ini yang membawanya finish runner-up, meski start dari grid ke-15 pada seri XVI MotoGP di Australia. Rossi belajar memilih dan menyikapi karakter ban dari kecelakaannya di Motegi, dan best-lapnya didiskualifikasi di Phillip Island.
Hasil pelajaran Rossi bukan hanya membuatnya tampil gemilang di balapan yang digelar, minggu (23/10) itu. Tapi, sekaligus mengembalikan Yamaha Movistar pada persaingan dengan Repsol Honda di klasemen sementara tim. Satu-satunya gelar tersisa yang bisa mempertahankan gengsi Yamaha di MotoGP 2016.
“Kecelakaanku di Motegi sungguh memalukan. Aku terlalul bernafsu sehingga tidak ingat, bahwa Michelin sangat tipis limitnya. Kamu salah sedikit, menentukan titik pengereman atau buka gas, maka balapanmu berakhir,” papar Rossi.
Ini yang membuatnya mencoba hanya tampil konsisten. Meski terlihat ngotot, tapi Rossi lebih berusaha bersabar dalam menyalip pembalap-pembalap di depannya.
Soal memilih ban, Rossi pun belajar dari pengalamannya balap dengan kondisi sirkuit Phillip Island yang adem. Vale sadar, ban depan menjadi kunci mengarahkan motor di sirkuit pinggir laut itu. Cuaca yang mirip dengan saat sesi pemanasan di pagi hari pun memberinya kesempatan membuka data contekan.
“Aku tau, pembalap di grid depanku banyak menggunakan ban kompon keras. Tapi, aku percaya pakai kompon lunak. Cuaca yang tidak ekstrim membantu ban tidak cepat habis. Dan, aku pun tidak terlalu menyiksa ban dengan gaya yang terlalu agresif di tikungan,” jelas Rossi lagi.
Semua pelajaran itu makin berguna di rapor akhir GP Australia karena Marc Marquez tidak memberi poin pada Repsol Honda. Bahkan Nicky Hayden yang diharap bisa lebih baik dari Dani Pedrosa pun menyusul Marquez pulang tanpa poin.
Alhasil, kini Yamaha Movistar kembali menempel perolehan pundi Repsol Honda di klasemen tim MotoGP. Perolehan kedua tim papan atas ini hanya selisih 21 poin. Repsol Honda memimpin dengan koleksi 429 angka. Tersisa dua seri di depan, Masih ada 90 poin maksimal yang bisa disetorkan Rossi dan Lorenzo.
“Kami telah kehilangan poin di Motegi. Dan kini, semuanya kembali memungkinkan kami ke puncak,” tutup Rossi.
Untung sempat belajar. (Aries Susanto)